Otomotifku – Ada alasan mengapa Toyota Avanza mendapat julukan sebagai mobil sejuta umat di Indonesia, yakni karena angka penjualannya selalu mendominasi selama bertahun-tahun.
Kendaraan yang masuk dalam segmen low multi purpose vehicle ini bahkan menjadi model yang paling banyak laku di Tanah Air. Namun, adanya pandemi mengubah itu semua.
Menurut data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, posisi mobil terlaris pada bulan tertentu pada tahun ini ditempati oleh beberapa model dan merek, seperti Honda Brio, Suzuki Carry dan Nissan Livina.
Tak hanya itu, pamor Avanza juga menurun di pasar mobil bekas. Padahal, model ini sebelumnya selalu jadi yang paling banyak dicari, karena harga jual kembalinya stabil dan murahnya biaya perawatan.
“Kalau bicara harga di kelas low MPV, Avanza dan Xenia itu sekarang di urutan dua. Nomor satu Xpander, nilai jual kembalinya yang paling tinggi,” ujar Senior Manager Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua, Herjanto Kosasih.
Menurut Herjanto, salah satu alasan mengapa peminat Avanza bekas menurun yakni karena kehadiran low cost green car Toyota Calya serta Daihatsu Sigra.
“Yang laku saat ini Calya dan Sigra. Harganya di kisaran Rp100 juta, bahkan Rp90 juta sudah bisa dapat yang transmisi manual,” tuturnya.
Herjanto juga mengungkapkan, bahwa para pemilik mobil Toyota yang ingin turun kelas atau downgrade bakal memilih model dari merek lain.
“Orang downgrade dari Toyota Innova, larinya ke Xpander. Bukan gengsi, tapi karena daya muat dan nyamannya sama,” ungkapnya.
0 komentar:
Posting Komentar